Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Heboh Videotron Di Jakarta Selatan, Netizen Sebut Ini Protes Atas Sensor Tv

 Netizen Sebut Ini Protes Atas Sensor TV Heboh Videotron di Jakarta Selatan, Netizen Sebut Ini Protes Atas Sensor TV

LED wilayah Jakarta Selatan jadi pembicaraan netizen di Twitter hari ini, Jumat (30/9/2016).
Tayangan LED ini diduga menyiarkan videotron.

Video yang ditampilkan dalam LED tersebut disebut-sebut tidak pantas untuk ditayangkan.

Namun, beberapa netizen malah mengabadikan adegan yang disinyalir merupakan korelasi intim antara seorang lelaki dan perempuan.

Sontak, netizen pun banyak yang membicarakan insiden ini.
Seperti akun Twitter @jokoanwar yang bertanya ihwal tayangan di depan Kantor Walikota Jakarta selatan.

"LED depan kantor walikota Jaksel katanya barusan ada bokep ya?" tulisnya.

Akun Twitter @FarinaManaf pun membalasnya.

"@jokoanwar ini bukan bang," komentar netizen yang juga mengirimkan foto.

"Ahhh.. ini yg di kantor walkot jaksel nih... hastagaahh,'' komentar akun @glasnosti.

Ada juga netizen yang menghubungkan video ini dengan protes atas sensor TV.

"Inimah sebuah bentuk protes yang sangat kreatif atas sensor TV yg awura-awuran. 

PASANG DI VIDEOTRON," tulis akun @wisnukunt .

Netizen malah menganggap itu hiburan untuk para pengendara.

"@monstreza hiburan bagi yang terjebak macet *yg ada malah tambah macet," @_accul_.

"@monstreza nobar JAV itu sih. Pada seneng yang kejebak macet," komen akun @komangtrisanthy.

"Parahhh anjrit,kebayang itu nonton masal,jalan mararacet," tulis akun @trianihanissa.
"@pipis lumaan laah ada tontonan pas lagi macet," tulis akun @adhany3.

Semoga insiden serupa tidak akan terjadi lagi ya, guys.

Juru Bicara PT Transito Adiman Jati, Widi Krastawan, menjelaskan bahwa penayangan videotron vulgar ialah ulah peretas.

"Ini terperinci di luar dugaan kami. Dan masalah ini sudah ditangani pihak kepolisian. Kami ingin segera (persoalan ini) terlacak dan terbongkar siapa pelakunya," ujar Widi Krastawan kepada wartawan, Jumat (30/9/2016).

Dia meyakini, penayangan video vulgar di videotron bukan unsur kesengajaan dan lebih ke hacker.

Proses penayangan gambar di videotron yg dikelola oleh Transito, ungkapnya, dilakukan secara online.

"Gambar atau video dikirim dari kantor sentra secara online. Hal ini yang memungkinkan hacker atau peretas gampang mengakses. Itu sebabnya kami sangat berharap polisi segera melaksanakan pengusutan. Dan penayangan video itu bukan dari kami (Transito)," katanya.

Malam tadi, sejumlah polisi sudah melaksanakan investigasi di kantor Transito di Jakarta Pusat. Mereka membawa sejumlah perangkat komputer dari kantor tersebut.

Widi mengatakan, Transito menyewa lahan dan perangkat videotron dari PT Matapena. Da kontrak sewa akan berakhir pada 29 Oktober 2016.

"Untuk sementara semua videotron yang ditangani Transito dipadamkan. Agar tidak kembali diakses oleh hacker," ujarnya. 
Sumber http://share-euy.blogspot.com/